PENERBIT IRFANI - Maroon dalam Dialektika Zaman adalah kumpulan esai reflektif yang merangkum pergulatan pemikiran generasi muda dalam membaca ulang warisan filsafat, nilai-nilai Islam, dan realitas sosial. Melalui tokoh-tokoh besar seperti Thales, Al-Ghazali, hingga R.A. Kartini, buku ini menghadirkan dialog lintas zaman yang menggugah, tajam, dan penuh kesadaran moral. Lebih dari sekadar tulisan, buku ini adalah seruan untuk berpikir, mempertanyakan, dan merawat akal sehat di tengah derasnya arus zaman.
____________________________
Mahasiswa, pada dasarnya adalah aktivis yang kritis. Membantu menyampaikan aspirasi masyarakat kepada pemerintahan. Tugas mereka sangatlah berat. Namun, wajib untuk dilaksanakan. Jika tidak, maka sama saja menzalimi dirinya sendiri. Mahasiswa harus tahu akan keadaan yang ada di sekitarnya. “Amar Ma’ruf Nahi Munkar”, harus bisa menasihati diri sendiri dan juga menjadi penasihat bagi orang lain. Akan tetapi, semangat itu tidak boleh padam, karena asap saja tidak mampu membakar kayu. Memegang amanah sebagai mahasiswa itu berat, apalagi jika sudah memegang amanah di IMM. IMM sendiri memiliki tujuan: “Mengusahkan terwujudnya akademisi Islam yang ber-akhlak mulia dalam rangka mencapai tujuan Muhammadiyah”. Di mana, tujuan Muhammadiyah adalah: “Menegaskan dan menjunjung tinggi ajaran agama Islam demi terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya”. Kata kuncinya terletak pada Islam yang berakhlak mulia.
Dekan FIP UMJ Prof. Dr. Iswan, M.Si.
________________________________Identitas Buku
Judul: Maroon dalam Dialektika Zaman
Editor: At. Hilda Hairani, Burhan Ramadhani
Penata Letak: Burhan Ramadhani
Cetakan I, Januari 2025
Tebal: xix + 218 halaman