NaR9Nax9LWVcLGx7LGB6LGJ4NTcsynIkynwdxn1c
Resensi Buku: Memorabilia Kampung Halaman

Resensi Buku: Memorabilia Kampung Halaman


IRFANIBUKU.COM - “Kampung Halamanku, Memorabilia Tentang Tanah Kelahiran”, adalah judul buku antologi yang sukses mendapatkan atensi dari Penerbit Irfani Depok dengan menghimpun tulisan terbaik dari penulis-penulis yang bertema tentang kampung halaman. Buku terbitan tahun 2021 dengan tebal 104 halaman ini memuat berbagai kisah, pengetahuan, potret dan informasi mengenai kampung dengan segala aspek sosial budayanya. Terdapat 10 penulis dari beberapa daerah di Indonesia yang secara runut menggambarkan detail tempat tinggal penuh dengan nuansa kampung halaman. Dari 10 penulis maka ada 10 sub judul.

Secara teknis, penulisan dan penggambaran yang termuat dalam buku ini memiliki gaya berbeda-beda. Hal tersebut lumrah terjadi di semua karya buku antologi karena latar belakang setiap penulis juga beragam. Ada sub judul yang ditulis dengan gaya bertutur, ada yang seperti curhat, ada juga yang menulis gaya semi akademis dengan menukil dan meletakkan sumber referensi dari buku lain.




Pada salah satu sub judul "Ikhtiar Pada Ikrar Cinta Umpu Kencana” misalnya, ditulis oleh Munawar dengan gaya bertutur sekaligus merekam kondisi sosial budaya masyarakat di salah satu desa yang ada di Kabupaten Way Kanan. Secara eksplisit tergambar pergolakan batin yang tertulis di halaman 65-66. Kemudian pada sub judul lain "Kearifan Lokal Wera Bima NTB", pembaca juga akan dikenalkan oleh Nanang Sugiharti dengan tradisi Hanta Uma yang berarti proses memindahkan rumah oleh masyarakat di Kecamatan Wera Kota Bima. 

Tulisannya sangat informatif dengan detail proses pada tiap adat budaya disana. Lalu ‘Kearifan Lokal Kota Tegal” miliknya Djuahriyah, secara deskriptif memberi informasi kepada pembaca mengenai asal usul Teh Poci yang ternyata bermula dari tradisi Ngeteh yang dilakukan oleh masyarakat di Desa Slawi Kecamatan Margadana sejak masa penjajahan Jepang.

Buku ini sangat direkomendasikan sebagai buku pengayaan yang wajib diletakkan di rak buku perpustakaan manapun. Dan buku ini bisa dibaca sekali duduk sambil menikmati kopi panas di pagi hari, bahkan bisa juga untuk dibaca bersama dengan para siswa sekolah karena sarat informasi dan pengetahuan adat budaya dari berbagai daerah di Indonesia. 

Peresensi: Eko Prasetyo
Sumber: Wartamu.ID

Comments

Formulir Pemesanan via Whatsapp