NaR9Nax9LWVcLGx7LGB6LGJ4NTcsynIkynwdxn1c
Berencana Menerbitkan Buku? Kamu Harus Tahu Bedanya Penerbit dan Percetakan

Berencana Menerbitkan Buku? Kamu Harus Tahu Bedanya Penerbit dan Percetakan


IRFANIBUKU.COM – Ekosistem perbukuan tidak bisa kita lepaskan dari adanya industri buku, yakni penerbitan dan percetakan. Apa sih yang membedakan keduanya? Keduanya sama-sama memiliki peran penting dalam industri perbukuan, meskipun sekarang sudah marak juga penjualan buku digital atau e-book di berbagai platform. Buku cetak tentunya punya nilai tersendiri di hati pembaca. Pun, membaca dan mengoleksi buku cetak dapat memberikan kepuasan tersendiri.

Oke, mari kita bahas. Penerbit dan percetakan merupakan dua jenis industri atau usaha dengan muara yang sama, yaitu buku. Dalam beberapa kasus, kita terkadang mengalami kebingungan dalam membedakan apa yang menjadi tanggung jawab penerbit atau percetakan serta bagaimana sebenarnya tugas keduanya dalam mengawal buku bacaan kita?

Sehingga, dengan memahami perbedaannya, ketika kita hendak menerbitkan sebuah buku atau mencetaknya kita sudah mengerti harus ke mana dan bagaimana. Atau, barangkali ada di antara kamu yang berminat untuk membangun usaha percetakan atau penerbitan? Tentu saja, memahami perbedaan keduanya menjadi hal yang mutlak perlu.

Arti Kata Penerbit dan Percetakan


Untuk memudahkan kita dalam membedakannya, kita merujuk kepada sebuah pengertian tentang penerbit. Penerbit dalam bahasa Inggris disebut publishing. Dalam Cambridge English Dictionary disebutkan, “Publishing is the activity of making information, literature, music, software and other content available to the public for sale or for free”. Yang artinya, “Segala bentuk usaha menerbitkan sesuatu sehingga sampai kepada publik itulah yang disebut penerbitan.”

Sementara, percetakan disebut press yang bermakna tekanan. Hal ini mengacu pada proses pencetakan buku yang menggunakan mesin penekan (press). Selain itu, press juga bermakna "tekanan" karena pekerjaan percetakan berada dalam tekanan yang mengharuskan bekerja cepat dan tepat. Mencetak buku secara satuan (on demand) atau dalam jumlah yang besar (massal) serta menjaga bagaimana hasil kualitas dari cetakan tersebut merupakan ranah kerja percetakan. Percetakan seperti yang biasa kita temui bisa berupa percetakan sablon, poster, dan lain-lain.

Dalam pembahasan kali ini, kita akan lebih mendalami perbedaan antara penerbit dan percetakan buku. Secara tidak langsung kita bisa melihat apa yang menjadi tanggung jawab utama suatu penerbit, yaitu bagaimana sebuah karya sampai kepada publik dan juga penjualannya. Berbeda dengan percetakan, yang memiliki tanggung jawab hanya pada proses pencetakan. Inilah mengapa biasanya usaha percetakan tidak sebatas mencetak buku, tetapi juga mencetak berbagai produk seperti poster, brosur, banner, dan lain-lain.

Tanggung Jawab Penerbit dan Percetakan


Penerbit memiliki tanggung jawab kepada klien pada proses pracetak yakni penyuntingan, layout, dan desain, dan semua yang bersangkutan dari konten isi buku dan penulisnya. Selain itu, bagi penerbit mayor, biasanya bertanggung jawab pula dalam proses pasca-cetaknya, mulai dari pencetakan, promosi, dan penjualan.

Sementara tanggung jawab percetakan yaitu lebih kepada bagaimana naskah yang diberikan oleh klien (dalam hal ini bisa penulis langsung atau penerbit yang sudah bekerja sama) sampai buku sudah berbentuk fisik sesuai dengan pesanan klien. Percetakan tidak memiliki tanggung jawab untuk memasarkan dan melakukan penyuntingan isi buku.

Kredibilitas sebuah penerbit ditinjau baik dari isi konten buku yang diterbitkan dan secara tidak langsung seberapa besar profit yang didapatkan dari penjualan buku tersebut. Dengan bahasa sederhana, laris atau tidaknya sebuah buku juga menjadi tanggung jawab penerbit. Hal ini utamanya untuk penerbit mayor yang memang memiliki tim promosi dan menggunakan sistem royalti.

Tata Kelola Penerbit dan Percetakan


Tata kelola penerbit dan percetakan tentu berbeda. Secara manajerial, karena memiliki tanggung jawab yang berbeda, penerbit dan percetakan mempunyai struktur yang bebeda pula. Penerbit memiliki bagian-bagian sebagai berikut, yakni bagian pemasaran, tim layouter, tim editor, tim kreatif media sosial, ilustrator, dan desainer. 

Struktur tersebut disesuaikan dengan kondisi yang ada, selama setiap tanggung jawab penerbit tetap mampu dituntaskan. Penerbit besar (mayor) bisa jadi memiliki percetakan sendiri. Namun, ada juga penerbit (mayor maupun minor) yang tidak memiliki percetakan sehingga perlu membangun kerja sama dan kemitraan dengan pihak percetakan.

Selain itu, untuk menjaga kurasi dari buku yang diterbitkan penerbit juga memiliki tanggung jawab untuk mendapatkan ISBN dari buku yang akan diterbitkan sehingga dapat dijadikan sitasi secara nasional maupun internasional. ISBN bisa didapatkan dengan pengajuan resmi dari penerbit ke Perpusnas RI.

Percetakan mempunyai struktur yang berbeda dari penerbit. Yaitu, bagian cetak cover (sampul buku), penjilidan (mencakup penyusunan dan pengeleman), pemotongan kertas, binding, dan quality control. Pembagian tersebut disesuaikan dengan kebutuhan kerja, semakin besar percetakan, kebutuhan tenaga pun akan makin besar.

Dengan demikian, kita dapat melihat dimana letak perbedaan dari pembagian kerja, peran, dan tanggung jawab penerbit dan percetakan. Jadi, jika kamu ingin menerbitkan buku untuk dinikmati dan dibaca oleh khalayak luas maka yang dibutuhkan adalah penerbit sehingga dapat dijadikan rujukan kepustakaan secara resmi.

Namun, jika kamu ingin karyamu sekadar dibukukan sebagai arsip atau dijual di kalangan sendiri, tidak untuk dipasarkan secara luas, cukup mendatangi percetakan saja. Di sana, tentu saja, kamu mesti memberikan karyamu yang sudah siap cetak. Karena percetakan tidak menyediakan layanan editing, layout, dan sebagainya. Begitu pun dengan ISBN, bila melalui percetakan kamu tidak akan mendapatkan ISBN untuk bukumu. 

*Konten ini dibuat oleh tim kreatif Penerbit Irfani

Komentar

Formulir Pemesanan via Whatsapp