PENERBIT IRFANI - Puisi-puisi Ahmad Soleh
Cerita dari Balik Meja Redaksi
Ia mengetik banyak sekalinaskah berisi kisah hidup
ah, lebih tepat kisah setengah hidup
cerita tentang orang-orang
yang wajahnya penuh coretan
pada dinding-dinding yang kelam
ia menatap ke sebuah bilik
di sana ada sebuah meja
persegi panjang dengan mesin tik
yang tak berhenti menggerutu
tentang orang-orang yang
kakinya pincang dan
mukanya bopeng
ia mengetik banyak sekali
isinya kekecewaan, derita, gelap
dan seisi dunia seperti tersambar
oleh kata-kata yang cetar
dan seisi dunia bergetar
melihat judul begitu menggelegar
padahal isinya bikin
kita harus sabar
di balik sebuah meja
peradaban kembali ditulis dan dibaca
dan segala kemiskinan, penderitaan,
juga kemalangan hidup
telah sampai pada lembar-lembar itu
kau dan semua orang membacanya
tapi mungkin tak mengerti apa isinya.
Cipete, 4.11.2025
Yang Basi
Kautulis pesan itukemarin, saat matahari
masih mengintip
dari jendela timur
pesan itu macet di
perempatan jalan
terjebak rutinitas
ibu kota yang ganas
dan aku hanya bisa begini
menatap jalan raya
yang ramai sekali
tapi terasa sunyi
hening, meski waktu
terus berdenting
dua hari kemudian
kau datang bersama
pesan itu, yang
kautulis beberapa
hari yang lalu
apa rasanya?
basi, seperti reels kocak
yang kaukirim setiap hari.
Haji Nawi, 4.11.2025
Galgah
Anda bebas mengisibotol ini dengan air
galon yang ada di
setiap koridor di
luar kamar ini
pesan itu menyeruak
dari mata turun
ke tenggorokan
yang kerontang
dan hampir
panasdalam
papan kecil itu
menyeru diri
untuk segera
segarkan dahaga
haaaaaah…
galgah!
88, 4.11.2025
Bonus
Karena kamu telahmembaca puisiku
kuberikan bonus
sebuah puisi
puisi yang berbicara
tentang dirinya
sendiri
yang kadang
suka menyendiri
di sudut koran
di ujung halaman
majalah
di buku-buku
yang sunyi
di panggung-panggung
yang lengang
di ujung senja
yang ranum
di dahan pohon
yang rindang
di udara yang
kauhirup
dan ini gratis
namanya juga
bonus.
88, 4.11.2025
Profil Penulis
Ahmad Soleh merupakan esais, pengrajin puisi, dan pegiat literasi. Menulis sejumlah buku, antara lain Sebelum dan Sesudah Menulis, Bulan Bahasa dan Sejumlah Puisi Lainnya, Memutus Wabah Pilu Menyemai Benih Rindu, dan masih banyak lagi.
.png)