PENERBIT IRFANI - Untuk Sahabat dan Puisi Lainnya
Oleh: Laskar Badar Muhammad
Untuk Sahabat
Asap mengepulMembingkai malamku yang membangkai
Sunyi menggerogoti sela-sela udara
Sepi menabuh kedua gendang telinga
Mengingat kapan kita terakhir kali bernyanyi
Menantang dunia dengan gagah berani
Berceloteh tentang betapa angkuhnya diri ini
Berseloroh bahwa dunia bisa kita kangkangi
Terus bermimpi tanpa mengenal tepi dan tapi
Mengingat kapan terakhir kali kita bercerita
Tentang masa lalu yang itu-itu saja
Bahwa nasiblah penyebab dari ini semua
Atau perasaan tak terbalaskan dari si dia
Juga lika-liku misteri yang dimiliki semesta
Mengingat kapan kita terakhir kali menangis
Pada putaran roda kehidupan yang bengis
Dikejutkan pisau waktu yang perlahan mengiris
Tak punya uang hanya untuk sekedar pipis
Ditimpa dilema dan tragedi berlapis-lapis
Sampai pada akhir puisi ini
Asap masih mengepul
Membingkai malamku yang membangkai
Sunyi menggerogoti sela-sela udara
Sepi menabuh kedua gendang telinga
Tidakkah kau juga merasakannya
Sahabat
Jula-Juli Mahasiswa
Pagi-pagi nonton kabar beritaSeruput kopi dan kudapan seadanya
Apa kabar wahai para mahasiswa
Kata orang nasib bangsa ada di tangannya
Jutaan siswa berubah jadi mahasiswa
Tinggalkan indahnya duduk di bangku SMA
Masa muda jadi semakin bermakna
Berbekal idealisme seperti kata Tan Malaka
Tugas menumpuk makanan sehari-hari
Ia kerjakan hanya dalam semalam sehari
Seperti legenda membangun sebuah candi
Tak dapat bantuan jin, plagiasi jadi solusi
Punya kawan bermasalah dengan dosen
Dari mulutnya keluar segudang teori
Bagaimana bisa punya hak paten
Jika isi otaknya sangat minim referensi
Kuliah pagi sampai sore kadang malam
Dalam kelas angkat tangan banyak omong
Apa jadinya jika pendapat dibungkam
Salah-salah malah jadi macan ompong
Saat diskusi ataupun saat nongkrong
Bawa laptop dan catatan dalam tas gendong
Perkataan senior diyakini bertuah
Yang tak ada dalam artikel ataupun makalah
Negara morat-marit karena para koruptor
Sucinya demokrasi jadi semakin kotor
Turun ke jalan lakukan berbagai aksi
Kepentingan rakyat jadi satu-satunya misi
Bahan skripsi dicari sampai bingung
Mata sayup, muka pucat, perut kembung
Itu semua demi mimpi yang sudah digantung
Juga demi senyum orang tua di kampung
Ketika dahulu pernah sama-sama berdemo
Kini ada yang mukanya terpampang di baliho
Ada pula yang hanya jadi penjaga toko
Tak jadi masalah asal halal dan tidak open BO
Sebait Mantra dan Doa
Dengan airIa basuh sial demi sial yang menyangkut di kulit
Sucikan tubuhnya dari parasit
Mulai kepala sampai ke ujung tumit
Berguguran usia-usia yang telah ia lalui
Beterbangan mimpi-mimpi yang tak lagi bisa dicapai
Hanya berbekal mantra dan doa ia bersimpuh
“Apakah Tuhan masih sudi menerima seluruh keluh?”
Di atas telapak tangan yang masih tabah menengadah
“Masih adakah untukku limpahan berkah walau secercah?”
Mata air di matanya yang belum juga kering
“Belum cukupkah membawa ampunan-Mu berlayar padaku?”
Satu per satu mantra dan doa habis terlantun
Mengiringi kedatangan malaikat yang turun
Beruntung ia, masih tersisa sebait mantra dan doa
“Allah, Allah, Allah”
Profil Penulis
Laskar Badar Muhammad merupakan seorang kader Muhammadiyah dan pengasuh anak-anak yatim dan dhuafa. Menjabat sebagai anggota bidang tabligh IMM komisariat Hajjah Nuriyah Shabran periode 2018-2019.
Pesan buku Pendidikan, Bahasa, dan Sastra Indonesia karya Ahmad Soleh
- Unduh dan baca cuplikan isinya GRATIS: https://bit.ly/pbsidok
- Pesan bukunya: https://bit.ly/pesanpbsi
- Bisa juga pesan di Tokopedia & TikTok Shop: https://bit.ly/tokpedpbsi
.png)
.png)